Jumat, 02 September 2016

Bagaimana supaya anda terprogram dan tidak asal-asalan dalam pengobatan hepatitis B?

Hal yang paling berbahaya bagi survivor hepatitis B sebenarnya terletak pada kurangnya informasi mengenai hepatitis B. Kurangnya informasi bisa menimbulkan kepanikan dan membuat psikologi menjadi lemah, tentunya ini bukan hal bagus untuk memulai perjuangan untuk bisa sembuh dari hepatitis B.

Setelah mengetahui anda positif hepatitis B, anda wajib tenang, tidak panik dan depresi, dan selalu tetap optimis bahwa hepa B bisa negatif. Caranya adalah dengan melakukan pengobatan secara holistik, mulai dari menerapkan pola makan sehat, pola hidup sehat, rajib berolahraga, rajin berdoa dan mengonsumsi obat.

Supaya bisa mengukur pengaruh dari pengobatan yang anda lakukan, ada beberapa item pemeriksaan yang bisa dijadikan sebagai patokan. Yaitu HbsAg Kuantitatif, HBV-DNA, SGOT dan SGPT. Namun berdasarkan referensi yang saya ketahui, jika anda punya target untuk menjadi negatif, maka pemeriksaan yang wajib yaitu HbsAg Kuantitatif atau sy singkat dengan HBK. Selalu lakukan pemeriksaan dilaboratorium terkemuka untuk mendapatkan hasil paling akurat dan bisa dipercaya.

Mengapa saya sarankan pemeriksaan HBK? karena hasil pemeriksaan ini akan menunjukkan secara akurat jumlah virus hepa b yang anda miliki. dengan munculnya angka atau nilai titer VHB (virus hepatitis B), maka pengaruh dari obat yang dikonsumsi akan terlihat. Misal sebelum anda mengkonsumsi obat, HBK anda 1.000 IU/ml kemudian 2 bulan setelah anda konsumsi obat, anda kemudian memeriksakan kembali HBK anda diperoleh hasil 500 IU/ml maka ini menunjukkan bahwa obat yang anda konsumsi berdampak baik dan membuat titer HBK anda turun cukup drastis yanitu 500 poin. Selanjutnya bagaimana? sudah seharusnya obat yang anda konsumsi dilanjutkan, dan tetap lakukan kontrol HBK tiap 2 bulan, sampai HBK anda menjadi <0.05, ingat bahwa titer HBK <0.05 artinya negatif dan anda sudah dinyatakan sembuh dari hepatitis B.

Apakah HbsAg kualitatif bisa digunakan sebagai parameter yang terukur dalam pengobatan hepatitis B? berdasarkan referensi yang saya ketahui, Hbsag kualitatif yang selanjutnya saya singkat HKL tidak bisa digunakan sebagai parameter yang terukur, Itu karena HKL tidak menunjukkan nilai atau titer dari HbsAg anda. Misalnya, sebelum anda berobat diperolah hasil HKL REAKTIF, kemudian 2 bulan kemudian setelah konsumsi obat anda periksa kembali HKL diperoleh hasil REAKTIF kembali, anda bisa saja berpikir bahwa obat yang anda konsumsi selama 2 bulan tidak memiliki efek apa-apa. Padahal yang terjadi dari segi ilmiah, bisa saja ada penurunan titer/nilai HbsAg yang terjadi, namun anda tidak bisa melihatnya, karena dalam pemeriksaan HKL nilai/titer HbsAg tidak muncul.

Kesimpulannya, jika anda ingin pengobatan anda berjalan secara terprogram, tidak asal-asalan, apalagi hanya mengandalkan feeling, maka anda wajib melakukan pemeriksaan HbsAg Kuantitatif (HBK). Meski biayanya cukup mahal, dilab pr**ia, prah**a, Biot*st sekitar 400 ribu rupiah, akan ada manfaat yang lebih besar daripada hanya mengandalkan HKL sebagai parameter meski ini biaya pemeriksaannya lebih murah. Saya selalu sarankan anda untuk melakukan pemeriksaan dilab terkemuka, namun jika anda punya masalah biaya, maka lab cit* bisa menjadi alternatif, biaya pemeriksaan HBK dilab tersebut lebih murah yaitu sekitar 200 ribu rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar